Menurutnya, selain pembinaan olahraga, sekolah sepak bola juga mengajarkan sikap positif. Salah satunya sikap kerja sama, kerja keras dan mengajarkan anak-anak untuk pintar dalam menyusun strategi ketika bekerja dalam tim.
Lebih lanjut Yana bercerita tentang pengalamannya saat meninjau pelaksanaan PON di Papua November lalu.
Yana mengungkapkan bahwa potensi putra putri atlet Kota Bandung yang bertanding mewakili Jawa Barat dalam ajang PON 2021 di Papua sangat luar biasa. Hal ini terbukti dengan diperolehnya 34 medali emas yang dihasilkan dari para atlet asal Kota Bandung.
Prestasi yang sama pun ditorehkan oleh para atlet disabilitas Kota Bandung yang mengikuti gelaran Pekan Paralimpik Nasional yang juga dilaksankan di Papua.
“Ini membuktikan pembinaan Kota Bandung sangat luar biasa. Di PON, Kota Bandung menyumbang 34 medali emas 38 perak, dan 34 perunggu. Luar biasa,” katanya.
“Kota Bandung sudah menyumbang 19 emas di ajang Peparnas. Jadi memang pembinaan di Kota Bandung sangat luar biasa,” lanjutnya.
Oleh karenanya, Yana berharap ke depannya banyak bibit bibit baru generasi muda yang dapat memperkuat Kota Bandung berlaga di ajang olahraga tingkat nasional dan internasional.
“Olahraga mendidik kita agar kita berdisiplin, banyak manfaatnya, membina diri kita semakin percaya diri. Insyaallah juga sehat,” imbuhnya.
Di tempat sama, Kepala Sekolah Sepak Bola (SSB) KPAD Gegerkalong Bandung Raya, Rosandi mengatakan, ada sebanyak 160 peserta didik yang terdaftar mulai dari Paud, TK, SD, SMP dan SMA yang berasal dari Bandung Raya dan sekitarnya.
Ia pun berharap dengan dibentuknya SSB KPAD Gegerkalong bisa melahirkan pemain kelas dunia yang sehat, kuat dan cerdas.
“Logo Maung Bandung menerkam bola memiliki harapan Maung Bandung Raya bisa menjadi pemain kelas dunia yang sehat kuat cerdas dengan pendidikan terukur dan profesional,” harapnya.
Sumber : Humas Pemkot Bandung
(Soleh)
Komentar