Kontrolnews – Kab. Bandung | Antisipasi di Musim penghujan, Satuan Tugas Citarum Sektor 22 Sub 7 melakukan pembuatan lubang biopori (lubang resapan) untuk meminimalisir genangan air saat hujan turun.
Pembuatan lubang biopori sebanyak 37 lubang dilakukan bersama Paguyuban dan PHL Pasar Induk Gedebage di wilayah Kelurahan Mekarmulya, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung. Senin (24/1/2023).
Untuk diketahui lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Dansub 7 Serma Abdulloh Fauzi mengatakan, pembuatan lubang biopori bertujuan guna meningkatkan daya resap air pada tanah yang berada di wilayah pasar induk gedebage untuk mengantisipasi banjir di musim hujan.
“Air pun tidak langsung ke sungai melainkan dapat meresap ke dalam tanah yang ada di wilayah pasar induk Gedebage”. Katanya.
Menurut Serma Abdulloh Fauzi, pembuatan lubang biopori sangatlah mudah. Yang pertama buatlah lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm.
Kemudian, Lanjut Serma Abdulloh kedalamannya sekitar 100 cm atau sampai melebihi muka air tanah jika dibuat tanah yang memiliki permukaan air dangkal. Jarak antar lobang antara 50-100 cm.
“Yang kedua, mulut lubang dapat dibuka dengan semen selebar 2-3 cm setebal 2 cm. Kemudian isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman”. Tutur dia.
Dengan adanya kegiatan tersebut, Serma Abdulloh Fauzi berharap, selain mengantisipasi di wilayah pasar, dapat juga memberikan pengetahuan pada warga tentang manfaat pengaplikasian lubang resapan biopori.
“Dengan dibuatnya lubang resapan biopori ini juga diharapkan mampu meningkatkan daya serap air ke dalam tanah sehingga meminimalisir terjadinya banjir khususnya di wilayah pasar gedebage”. Tandas dia
Komentar