Antisipasi Paham Ekstrimisme Dan Radikalisme di Lingkungan Pendidikan, Ini Penjelasan Kesbangpol Salatiga 

Pendidikan90 views

Kontrolnews.co – Salatiga | Dunia gaduh bukan Karena banyaknya orang jahat, karena orang baik diam, jadi didalam hukum semesta kalian semua dituntut pertanggung jawaban maka dari itu kita harus saling membantu dan peduli terhadap sesama.

Demikian diungkapkan Pj Walikota Salatiga Drs Sinoeng Nugroho Rahmadi saat hadiri acara Seminar Orientasi Kewaspadaan Nasional dengan tema “Mengantisipasi paham ekstrimisme dan radikalisme dilingkungan pendidikan” di di Ruang Plumpungan Lt 4 Gedung Setda Kota Salatiga. Senin, 06 November 2023.

Seminar tersebut diikuti para Kepala SMP/MTS dan Kepala SMA/MAN Maupun SMK se Kota Salatiga yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Kota Salatiga diikuti ± 50 orang.

Sinoeng mengungkapkan, dibelahan dunia negara lain terjadinya peperangan karena berita hoax, beredar nya berita yang tidak benar dan tidak baik akan mempengaruhi bagi kita semua, terutama anak-anak kita dan khususnya di dunia pendidikan.

“Ada potensi radikalisme dan ekstrimisme di Indonesia dengan indeks kurang lebih 12% dan di jateng dengan indeks 6,5% dan serta terjadi kekerasan dan pembulian di sekolah-sekolah, maka dari itu berita hoax masih potensi di lingkungan kita maka dari itu kita perlu adakan event di sekolah sebagai panggung siswa dengan konten yang lebih variatif,”ucapnya.

Baca Juga  Tidak Ada Hentinya, KKN IPI Desa Peundeuy Terus Gelar Seminar Literasi Digital Untuk Masyarakat

Karenanya ini sangat penting bagi siswa-siswi kita , karena lebih dari 60% generasi z dan milenial tidak pernah belajar menjadi nasehat, tapi belajar dari gagal, sakit, sedih dan terluka, serta teladan, didalam kegiatan kesiswaan jangan tutorial tapi anak-anak butuh variatif dan contoh.

Konsep generasi z dan milenial adalah sering is believing, Let them speak out about their values, biarkan anak bicara nilainya karena semua sudah ada didalamnya dan anak berikan kebebasan untuk bicara.

“Dampak berita hoax, dan 98% ada didalam media sosial karena itu anak-anak harus benar-benar membaca dengan baik, karena pelaku hate speech 86% menggunakan akun anonim dengan menggunakan HP mskw dari itu harus berhati-hati dalam penggunaan HP,”terang Sinoeng dengan gamblang.

Seorang pembenci adalah orang yang jatuh cinta dengan kita dengan cara yang salah maka dari itu orang hate speech kepada kita, kita biarkan saja dan diamkan, dan disekolah-sekolah harus dibangun komunikasi dengan aparat dan pihak-pihak yang relevant sehingga menjadikan sumber-sumber bagi anak-anak kita.

Baca Juga  Satuan Praja Pratama Angkatan XXXIV IPDN-Kemendagri Selesaikan Praktik Magang I di Kudus, Rektor: 34.474 Kepala Keluarga Berhasil Terverifikasi dan Validasi

Kasdim 0714/Salatiga, Mayor Inf Hermanus dalam materinya ekstrimisme dan radikalisme menjelaskan, bahwa implementasi Pancasila dan paham radikalisme adalah konsepsi cara pandang yang dilandasi atas kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

“Perlu diberikan mulai sejak dini, karena siswa pelajar merupakan sebuah aset bangsa yang sangat berharga sehingga perlu dijaga keberadaanya dari bahaya radikalisme dan terorisme,”ucapnya.

Hermanus memaparkan, pengaruh paha radikalisme dan terorisme yang saat ini menjadi sesuatu ancaman serius bagi bangsa dan negara sehingga perlu adanya pemahaman dan menumbuhkan kesadaran seluruh komponen bangsa Indonesia akan bahaya radikalisme dan ekstrimisme

“Pengaruh paham radikalisme dan terorisme yang saat ini menjadi sesuatu ancaman serius bagi bangsa dan negara sehingga perlu adanya pemahaman dan menumbuhkan kesadaran dari seluruh komponen bangsa Indonesia akan bahaya tersebut,”paparnya.

Hermanus menambahkan, pelajar sebagai agen perubahan selain itu mereka juga nantinya yang akan menjadi calon calon pemimpin bangsa ini oleh karenanya sangat penting ditanamkan nilai nilai nasionalisme, patriotisme dan bela negara

Baca Juga  Catat! Berikut Jadwal Pelaksanaan PPDB, Perhatikan Tahapan dan Waktunya

“Guna meredam hingga Mengantisipasi intoleransi yang dapat berkembang menjadi radikalisme tersebut harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang sangat penting dilakukan baik di tataran hidup bernegara maupun bermasyarakat,”tambahnya.

Untuk itu nilai nilai Pancasila marilah kita terapkan dalam berbagai aspek kehidupan bahkan dilingkungan sekolah Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting sehingga semua warga negara wajib mengerti dan mengetahui Pancasila sebagai dasar negara.(**)

Komentar