Kontrolnews.co – Majalengka | Pelaksanaan pelantikan 66 ASN di lingkungan Pemkab Majalengka mendapat sorotan dari Aktivis Anti Korupsi Jawa Barat, Agus Satria.
Menurut Agus Satria, proses pelantikan tersebut diduga ada kejanggalan karena dilakukan di akhir masa jabatan.
“Kami khawatir pelantikan ASN tersebut disinyalir diduga ada indikasi motif KKN. Ya semoga saja tidak seperti itu,” kata dia.
Dalam prosesnya, BKPSDM Kabupaten Majalengka melantik 66 ASN yang terdiri dari 60 kepala sekolah, tiga pejabat struktural, dan tiga tenaga kesehatan, di Aula BKPSDM Majalengka, Senin (11/12/2023).
Bupati Majalengka Karna Sobahi menuturkan, pelantikan dilakukan lantaran kekosongan formasi karena ASN yang purnabakti.
“Pengangkatan ini bertujuan untuk mengisi kekosongan supaya tidak mengganggu jalannya pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Karna berpesan kepada para ASN yang di lantik supaya terus meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, ia juga meminta supaya para ASN senantiasa berprinsip pada empat hal yaitu, kepastian, profesionalisme, transparansi dan berkelanjutan.
“Empat prinsip ini yang menjadi dasar upaya dalam rangka meningkatkan kebutuhan organisasi serta meningkatkan pelayanan,” jelasnya.
Karna juga berharap dengan adanya guru penggerak dan kurikulum Merdeka Belajar dapat meningkatkan mutu pendidikan.
“Bagi para ASN yang baru di lantik, segera cermati kondisi yang harus di perbaiki, upayakan langkah inovatif supaya dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik,” kata Karna.
Komentar