Puluhan Negara Hadir Dalam Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika dan Amerika Latin

Berita210 views

Kontrolnews.co – Bandung | Mengusung tema Religion And Humanity, Kementerian Agama menggelar Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin (KMBAAA). Konferensi ini digelar di dua lokasi bersejarah di Kota Bandung, yakni Gedung Merdeka dan Hotel Savoy Homan pada 20-22 Desember 2023.

Dalam pembukaan Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin ini, dihadiri Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Basuki dan duta besar/perwakilan negara lain seperti Kenya, Sri Langka, India, Yaman, Sudan, Pakistan, Iran, Meksiko, Mesir.

Kemudian ada juga perwakilan dari Libya, Kamboja, Mozambik, Irak, China, UEA, Malaysia, Arab Saudi dan Yordania.

Baca Juga  Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka (GPMPP) Siapkan Event Nasional

Konferensi ini diselenggarakan atas kerja sama dengan Research dan Badan Pembinaan, Pelatihan Kementerian Agama dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno mengatakan, Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin ini diselenggarakan dengan tujuan menghidupkan kembali semangat Bandung dan gerakan non-blok dalam menanggapi dinamika geopolitik saat ini.

“Konferensi ini merupakan awal dari peristiwa yang lebih besar lagi pada tahun 2024, yakni KTT Asia-Afrika dan Amerika Latin. Kami menantikan pembicara dan delegasi dari negara-negara anggota PBB di Selatan, termasuk Brazil, Mesir, Meksiko, Arab Saudi, dan Afrika Selatan,” kata Suyitno di Gedung Merdeka, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga  Binmas Noken Polri Kembali Obati Anak-Anak Yang Alami Luka

Dikatakan Suyitno, pada acara ini hadir banyak cendekiawan, peneliti, aktivis toleransi, dan aktivis organisasi keagamaan yang mempresentasikan kajian dan gagasan tentang bagaimana menerapkan toleransi beragama di masyarakat dan menjaga kerukunan umat.

“Tentunya kami berharap, negara-negara ini dapat mengatasi tantangan kontemporer terhadap perdamaian dan keamanan internasional bersama-sama dengan Indonesia,” ujarnya.

“Yang lebih penting lagi, mereka juga akan menawarkan rekomendasi kebijakan untuk memitigasi dan menyelesaikan isu-isu terkait intoleransi, kekerasan, dan ekstremisme agama, serta strategi untuk memperkuat moderasi beragama,” imbuh Suyitno.

Komentar